Selamat Datang Di Blog RAPI Karawang

Sunday, August 26, 2018

PENGERTIAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN PENGALOKASIANNYA

Radio Waves
Pic : proprofs.com

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar adanya Radio FM, Radio AM, Frekuensi VHF Televisi maupun Frekuensi UHF Televisi. Jadi apa yang dimaksud dengan nama-nama tersebut dan apa yang membedakannya? Berikut ini adalah pembahasan singkat dari Spektrum Frekuensi Radio beserta pengalokasian Frekuensi berdasarkan penggunaanya.

Yang dimaksud dengan Gelombang Radio adalah Gelombang Elektromagnetik yang disebarkan melalui Antena. Gelombang Radio memiliki Frekuensi yang berbeda-beda sehingga memerlukan penyetelan Frekuensi tertentu yang cocok pada Radio Receiver (Penerima Radio) untuk mendapatkan sinyal tersebut.  Frekuensi Radio (RF) berkisar diantara 3 kHz sampai 300 GHz.

Pada Aplikasinya, Siaran Radio dan Siaran Televisi yang kita nikmati saat ini berada pada pengalokasian kisaran Frekuensi seperti berikut ini :


  1. Radio AM (Amplitude Modulation) 535 kHz – 1.7 MHz
  2. Short Wave Radio (Radio Gelombang Pendek) 5.9 MHz – 26.1 MHz
  3. Radio CB (Citizen Band) 26.96 MHz – 27.41 MHz
  4. Stasiun Televisi 54 MHz – 88 MHz (kanal 2 ~ 6)
  5. Radio FM (Frequency Modulation) 88 MHz – 108 MHz
  6. Stasiun Televisi 174 MHz – 220 MHz (kanal 7 ~ 13)


Spektrum Frekuensi Radio adalah susunan pita frekuensi radio yang mempunyai frekuensi  lebih kecil dari 3000 GHz sebagai satuan getaran gelombang elektromagnetik yang merambat dan terdapat dalam dirgantara (ruang udara dan antariksa). Pengalokasian Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia mengacu kepada alokasi frekuensi radio internasional untuk region 3 (wilayah 3) sesuai dengan peraturan Radio yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) atau Himpunan Telekomunisai Internasional. Penepatan Jalur atau Spektrum Frekuensi Radio yang menentukan kegunaannya ini bertujuan untuk menghindari terjadinya gangguan (Interference) dan untuk menetapkan protokol demi keserasian antara pemancar dan penerima.

Tabel Pengalokasian Spektrum Frekuensi Radio

Berikut ini adalah Tabel lengkap Spektrum Frekuensi Radio Internasional yang ditetapkan berdasarkan penentuan penggunaanya.

Nama Band (Jalur)SingkatanFrekuensiPanjang GelombangPenggunaan
Tremendously low frequencyTLF< 3Hz>100.000 kmNatural Electromagnetic Noise
Extremely Low FrequencyELF3 – 30 Hz10.000 – 100.000 kmSubmarines
Super Low FrequencySLF30 – 300 Hz1.000 – 10.000 kmSubmarines
Ultra Low FrequencyULF300 – 3.000 Hz100 – 1.000 kmSubmarines, mines
Very Low FrequencyVLF3 – 30 kHz10 – 100 kmNavigation, time signal, Submarines, heart rate monitor
Low FrequencyLF30–300 kHz1 – 10 kmNavigation, time signal, Radio AM (long wave), RFID
Medium frequencyMF300 – 3.000 kHz100 – 1.000 mRadio AM (medium wave)
High FrequencyHF3 – 30 MHz10 – 100 mShort wave Broadcast, RFID, radar, Marine and Mobile radio telephony
Very High FrequencyVHF30 – 300 MHz1 – 10 mRadio FM, Television, Mobile Communication, Weather Radio
Ultra High FrequencyUHF300 – 3.000 MHz10 – 100 cmTelevision, Microwave device / communications, mobile phones, wireless LAN, Bluetooth, GPS, FRS/GMRS
Super High FrequencySHF3 – 30 GHz1 – 10 cmMicrowave device / communications, wireless LAN, radars, Satellites, DBS
Extremely High FrequencyEHF30 – 300 GHz1 – 10 mmHigh Frequency Microwave, Radio relay, Microwave remote sensing
Tremendously High FrequencyTHF300 – 3.000 GHz0.1 – 1 mmTerahertz Imagin, Molecular dynamics, spectroscopy, computing/communications, sub-mm remote sensing.

Pengertian Singkat Radio AM dan Radio FM

Sebagai informasi tambahan, saat ini 2 jenis siaran Radio Komersial paling sering kita temui di perangkat penerima Radio adalah Radio AM dan Radio FM. Yang dimaksud dengan AM (Amplitude Modulation) adalah proses memodulasi sinyal Frekuensi Rendah pada gelombang Frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo Gelombang Frekuensi Tinggi (Frekuensi pembawa) tanpa mengubah Frekuensinya.

Sedangkan yang dimaksud dengan FM (Frequency Modulation) adalah proses mengirimkan sinyal Frekuensi rendah dengan cara memodulasi gelombang Frekuensi tinggi yang berfungsi sebagai gelombang pembawa. Jadi yang membedakan antara AM dan FM adalah proses yang digunakan dalam memodulasi Frekuensi tinggi sebagai Frekuensi pembawanya. 
Pic : teknikelektronika.com

Dalam bahasa Indonesia, Amplitude Modulation (AM) disebut dengan Modulasi Amplitudo sedangkan Frequency Modulation (FM) disebut dengan Modulasi Frekuensi.


Thursday, August 23, 2018

ASIKNYA MENJADI ANGGOTA RAPI

Disclaimer : Tulisan berikut bukan merupakan tulisan serius, hanya berdasarkan pengalaman dan opini penulis saja, sehingga para pembaca yang sedang dalam pencarian jatidiri sedikit bisa tertuntun.

Salam 51.55

Kantor Sekretariat RAPI Wilayah 10 Karawang
Menjadi anggota salah satu organisasi sosial kemasyarakatan memang bukan menjadi syarat mutlak sebagai warga negara Indonesia (sekali lagi, baca jangan sambil serius). Tapi sebagai manusia yang memiliki rasa ingin bersosialisasi salah satunya adalah dengan menjadi anggota organisasi, seperti penulis sendiri. Penulis memutuskan untuk bergabung ke RAPI adalah bukan suatu keputusan yang diambil dengan susah payah.

Gampang aja, penulis tadinya hanya tertarik dengan Radio Komunikasi, kemudian coba-coba masuk kedalam frekuensi paguyuban yang penulis dapat dari media internet dan menjadi anggotanya. Dari situ mulailah penulis mencari tau apa, bagaimana, siapa, dimana dan segala informasi yang terkait dengan Radio Komunikasi. Dan ternyata, penggunaan radio frekuensi sebagai sarana komunikasi diatur dalam undang-undang. Penulis kemudian mengetahui bahwa ada dua lembaga yang bisa menerbitkan ijin untuk menggunakan perangkat dan menggunakan frekuensi yaitu ORARI dan RAPI. Jika ditanya kenapa pilih RAPI? Jawabannya sangat mudah, yaitu yang sesuai dengan keadaan penulis pada waktu itu he...he...he... Jika sekarang ditanya lagi apakah penulis juga mau menjadi anggota ORARI? Penulis akan jawab, sangat mau. Apalagi kalo gretongan.....

Kedua lembaga yang memfasilitasi masyarakat umum untuk menggunakan Radio Frekuensi sebagai alat komunikasi memang tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Masing-masing memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing. Maka jika dipaksakan membandingkan, sama dengan membandingkan buah semangka dengan buah melon, masing-masing punya tekstur dan rasa yang berbeda, tergantung penikmatnya saja mana yang lebih disukai.

Singkat cerita penulis mendaftar dengan callsign RAPI JZ10DYB dan beruntung, callsign yang diminta ada dan belum ada yang pakai. Sebagai anggota RAPI penulis mendapat dua buah kartu sebagai identitas, yang pertama adalah KTA (Kartu Tanda Anggota) yang diterbitkan oleh RAPI dan yang kedua adalah IKRAP (Ijin Komunikasi Radio Antar Penduduk) yang diterbitkan oleh Diskominfo. Setelah mendapat kartu KTA dan IKRAP baru deh mulai lantang dalam menyebutkan 10.28 atau Callsign nya, gak pake malu-malu lagi, sampe urat leher keluar. 

Setelah mendapat "kunci dan ijin" untuk menjadi anggota rumah tangga RAPI, penulis mulai meng"explore" isi rumah RAPI tersebut, mulai dari teras, ruang tamu, ruang makan, kamar kecil tapi belum sampai dapur (masih pemula, tunggu diruang makan saja), kekaguman mulai muncul. Ternyata RAPI bukan hanya sekedar tempat untuk cuap-cuap  atau ngebrik di udara menggunakan fasilitas radio komunikasi, tapi juga berbagai hal yang bernuansa sosial kemasyarakatan juga ada disana. Dengan demikian penulis makin yakin bahwa tempat ini adalah tempat yang dicari sebagai wadah aktualisasi diri (pinjam bahasanya Pak Ketua).
Kegiatan Pemasangan Antena Radio di Sekretariat RAPI Karawang

Jika pembaca berkenan menelusuri blog ini, pembaca akan disuguhkan kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan oleh RAPI Karawang sebagian besar adalah di bidang sosial kemasyarakatan. Beberapa diantaranya adalah kegiatan BANKOM atau Bantuan Komunikasi pada event besar keagamaan, nasional maupun kabupaten, kemudian aksi sosial donor darah yang dilakukan oleh tingkat lokal, dan banyak lagi termasuk pengiriman anggota RAPI ke wilayah bencana.

Kurang lebih itulah yang saya bisa sampaikan pada tulisan kali ini, semoga pembaca belum merasa puas atas tulisan saya dan mulai mencari tau sendiri informasi yang lebih dalam. Itulah RAPI dalam kacamata penulis.

BAGAIMANA ASIKNYA MENJADI ANGGOTA RAPI MENURUT ANDA???

Silahkan tulis pada kolom komentar. Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak pada kolom komentar.



51.55
Kelik Pelipurlara
Yanu Budi Setyawan
JZ10DYB

Tuesday, August 21, 2018

DESTINASI WISATA DI KARAWANG (1)

Karawang memang terkenal dengan Lumbung Padi Nasional (dulu jaman penulis masih polos...), seiring berkembangnya jaman menjadi kota industri dan mulai berkembang perumahan-perumahan mengikuti perkembangan industri. Dimana para pekerja industri mulai berondong-bondong memasuki karawang (termasuk penulis :p). 

Wisata belanja dan kuliner pun makin berkembang sangat pesat, seakan tidak mau tertinggal dengan calon konsumen yang siap menukar uangnya dengan kebutuhan primer maupun sekunder.

Tapiiii......(beri spasi, mungkin ada yang mau join contact penting 10.33......hihihihi) nampaknya wisata belanja dan kuliner belum bisa memenuhi hasrat pada penikmat hiburan dan liburan. Masih mencari tempat-tempat wisata lainnya yang paling tidak bisa menjadi tempat untuk ngadem bersama keluarga setelah sepekan sibuk menguras tenaga dan pikiran di tempat kerja. Maka dari itu penulis berusaha sekuat tenaga dan pikiran juga untuk mengumpulkan artikel dari berbagai sumber tentang tempat wisata yang tentunya enggak jauh-jauh dari Karawang.

Jadi, mari guys kita elaborasi (jiaaah...lebay) secara singkat saja tempat wisata yang bisa kita sambangi di Karawang ini. Kita mulai dengan wisata sejarah, dimana Karawang juga merupakan tempat yang banyak menyimpan sejarah.

1. MONUMEN RAWAGEDE
foto dari @sudutbumi
Lokasi Monumen Rawa Gede terletak di Kecamatan Rawamerta 10 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang. Monumen Rawagede yang mulai dibangun pada November 1995 dan diresmikan pada 12 Juli 1996 ini berada dekat dengan persawahan penduduk di pinggaran Timur perkampungan, dibatasi dengan pagar.

Pembantaian Rawagede adalah peristiwa pembantaian penduduk Kampung Rawagede (sekarang terletak di Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang), di antara Karawang dan Bekasi, oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 sewaktu melancarkan agresi militer pertama. Sejumlah 431 penduduk menjadi korban pembantaian ini, hanya 181 korban yang jenazahnya ditemukan dan dimakamkan secara baik.
foto : kompasiana.com

Monumen Rawa Gede didirikan untuk mengenang tewasnya 431 orang warga sipil yang teguh mempertahankan tempat persembunyian Pejuang Kemerdekaan, demi mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam diorama ini digambarkan kebiadaban dan kekejaman Tentara Belanda yang sedang membantai rakyat yang tak berdosa, termasuk diantaranya anak-anak dan perempuan. Di lingkungan Monumen Rawa Gede ini terdapat 431 makam rakyat yang rela mati demi mempertahankan kemerdekaan.

Yang baru tahu..ngacuuuuung......!!!!.

2. MONUMEN KEBULATAN TEKAD
foto : ekaikhsanudin.net
Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok terletak di Kampung Bojong Tugu, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat atau 100 m dari Rumah Penculikan Proklamator, dibangun di atas tanah seluas 1.500 m2, yang merupakan bekas lokasi markas PETA (Pembela Tanah Air), dengan koordinat GPS: 06° 09′ 430″ LS dan 107° 17′ 340″ BT.

Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok dibangun pada tahun 1950, untuk mengenang Kebulatan Tekad Pemuda, Pejuang serta Tokoh-tokoh Bangsa untuk merebut dan melepaskan Tanah Air dari kungkungan penjajah guna menuju Negara yang merdeka. Tugu ini dibentuk dengan motif tangan kiri yang mengepal tinju diartikan untuk melawan, sedangkan tangan kanan tidak dilukiskan karena memegang senjata atau bambu runcing. Untuk tarifnya penulis nggak tau... karena waktu kesana penulis dijebak....hahaha...

3. RUMAH PENCULIKAN PROKLAMATOR DI RENGASDENGKLOK
foto : telegramjakarta.com
Pada 16 Agustus 1945, Sukarno dan Mohamad Hatta “diculik” oleh sejumlah pemuda Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng 31” dan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, Propinsi Jawa Barat.


Di sana Sukarno-Hatta yang kemudian menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia, singgah di sebuah rumah milik Djiauw Kie Siong, salah seorang dari pasukan Pembela Tanah Air (Peta) terletak di Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat.
foto : id.wikipedia.org
Kemudian di rumah Djiaw Kie Siong inilah Bapak Bangsa Soekarno – Hatta serta para tokoh Pemuda dan Pejuang merumuskan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bangga ya??!!!

Selanjutnya....

4. BENDUNGAN WALAHAR
foto : karawang.info
Bendungan Walahar, dahulu bernama Parisdo, yang terletak di Desa Walahar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat ini digunakan sejak tanggal 30 November 1925. Dibangun pada masa penjajahan Belanda, dimana dalam pembangunannya mengandalkan tenaga pribumi. Maka tidak heran jika arsitekturnya mengingatkan kita pada bentuk bangunan sisa penjajahan Belanda lainnya yang masih bisa kita temui di berbagai pelosok tanah air.

Bendungan yang membagi air Sungai Citarum ini difungsikan untuk mengatur debit dan sirkulasi air dalam mengairi areal pesawahan di Karawang seluas ±87.507 ha.


Selain untuk mengairi sawah, bendungan ini juga berfungsi sebagai penahan air ketika daerah Karawang bagian utara dilanda banjir di musim penghujan, seiring meluapnya air laut di pantai utara.

5. STASIUN KARAWANG
foto : heritage.kereta-api.co.id

Stasiun Karawang (KW) adalah stasiun kereta api yang terletak di Jl. Arif Rahman Hakim, Nagasari, Karawang Barat, Karawang, Propinsi Jawa Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 m ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta. Saat ini Stasiun Karawang hanya melayani naik turun penumpang kereta api lokal Jakarta – Purwakarta pp. Ke arah barat KA menuju Tanjung Priok berangkat dari stasiun ini jam 05.33 dan 12.57, menuju Jakarta Kota jam 06.21 dan 06.25, sedangkan menuju Pasar Senen jam 18.01. Ke arah timur menuju Purwakarta jam 10.44, 15.37, dan 19.21; sedangkan jam 18.13 hanya sampai Cikampek (penulis tidak bertanggungjawab untuk jadwal, disarankan menanyakan pada stasiun terdekat......).

Perusahaan kereta api swasta Bataviasche Ooster-Spoorweg Maatschappij (BOS) yang kemudian tertarik menanamkan modal pada bisnis pengembangan jalur kereta api di Jakarta (Batavia), khususnya bagian timur Jakarta (Batavia) yaitu rute Jakarta-Karawang.


Pada tahun 1887, jalur Jakarta (Batavia) – Bekasi sepanjang 27 km selesai dibangun kemudian dilanjutkan Jalur Bekasi – Kedungede selesai dibangun pada 1891. Seperti kisah NIS (Nederlandsch-Indische Spoorweg maatschappij), BOS pun mengalami kesulitan keuangan. Akhirnya Pemerintah Hindia Belanda memberi bantuan dana pada BOS untuk menyelesaikan jalur hingga Karawang dan selesai dibangun pada 1898.


Sekian dulu tempat-tempat bersejarah di Karawang yang bisa dijadikan tempat wisata. Tanamkan semangat cinta NKRI melalui sejarah dengan mengunjungi tempat-tempatnya dan tahu apa yang terjadi secara benar di tempat itu. Wisata lainnya akan penulis tulis pada lain kesempatan.



Berikutnya : DESTINASI WISATA DI KARAWANG (2) jangan di klik, belum nyambung....



Kelik Pelipurlara
Yanu Budi Setyawan
JZ10DYB

Sumber : https://gpswisataindonesia.wordpress.com/2016/01/09/wisata-sejarah-di-karawang-jawa-barat/

Friday, August 17, 2018

RAPI DALAM KEMERIAHAN HUT RI 73 DI KARAWANG


Bupati Karawang Hj. dr. Celica Nurrachadiana beserta jajaran pemerintah Kab. Karawang
Acara rutin dalam memeriahkan HUT RI yang ke 73 di Karawang sebagai kota yang menyandang gelar Kota Pangkal Perjuangan, melakukan berbagai kegiatan diantaranya Kirab Proklamasi yang dimulai dari Tugu Proklamasi di Rengas Dengklok dan berakhir di Taman Makam Pahlawan Karawang.
Bupati Karawang membuka acara Kirab Proklamasi

Kegiatan kirab kali ini RAPI sebagai organisasi sosial kemasyarakatan  juga turut serta didalamnya. Tiga puluh personel RAPI dikerahkan untuk memeriahkan perhelatan kirab kali ini. Empat unit kendaraan roda empat dan beberapa kendaraan roda dua yang dipergunakan anggota RAPI dalam iring-iringan Kirab Proklamasi 2018.
Voordijder RAPI Karawang
Acara pun dimulai dari Tugu Proklamasi Rengas Denglok pada pukul 14:00 WIB dan berakhir di Taman Makam Pahlawan di Desa Pancawati, Kecamatan Klari Kabupaten Karawang pada pukul 16:00 WIB, di lanjutkan dengan acara tabur bunga.

Ketua RAPI Karawang beserta anggota RAPI peserta
Kirab Proklamasi
Dilokasi berbeda, anggota RAPI Lokal 3 Karawang Utara yang tergabung dalam paguyuban JRKT (Jajaran Radio Komunikasi Tirtamulya) Kecamatan Tirtamulya, Kab. Karawang juga hadir dalam Upacara HUT Kemerdekaan RI tingkat kecamatan di Tirtamulya, yang di komandani oleh Bapak Suryadi Batara JZ10DQS.

Anggota RAPI Lokal 3 Karawang Utara mengikuti giat upacara HUT RI di Kec. Tirtamulya, Karawang.

"Dengan ikut memeriahkan hari kemerdekaan, mengharapkan dapat mewarisi jiwa patriotisme dan keberanian para pejuang bangsa", pungkas Ketua RAPI Wilayah 10 Kab. Karawang, Bapak Ir. Nur Yasser JZ10DYS.



Bravo RAPI Kab. Karawang, yang tetap semangat dalam mengisi kemerdekaan dengan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang sosial.



Kelik Pelipurlara
Yanu B. Setyawan
JZ10DYB.

Galeri :